Bismillah,
Epiphany Bridge Script adalah sebuah teknik jualan dengan cerita yang berisi pencerahan (Epiphany) kepada target pasar.
Teknik ini bekerja dengan cara membangun kesamaan dengan kondisi target pasar, sehingga membuat target pasar bisa membayangkan isi cerita, mempercayainya dan akhirnya siap membeli produk yang ditawarkan.
Formula Epiphany Bridge Script terdiri dari 8 bagian.
8 Bagian itu adalah . . . .
1. Backstory
2. Desire
3. Wall
4. Epiphany
5. Plan
6. Conflict
7. Achievement
8. Transformation
Cara menyusun Epiphany Bridge Script ini cukup mudah, dengan cara ikuti saja urutannya.
Yang perlu dilakukan adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
Kenapa Anda melakukan ini?
Masa lalu seperti apa yang membuat Anda sampai di poin ini?
Kenapa Anda mencari solusi?
Apa yang Anda inginkan kedepannya?
Apa hambatannya?
Apa “Aha moment” yang membuat Anda dapat jalan keluarnya?
Apa yang Anda lakukan untuk merasakan perubahan ?
Apa tantangan yang Anda dapatkan dijalan dan bagaimana Anda menyelesaikannya?
Apa yang akhirnya Anda dapatkan, dan seberapa berhasilkah itu?
Bagaimana perasaan Anda dan perubahan apa yang Anda rasakan?
Setelah pertanyaan terjawab, maka langkah selanjutnya adalah menyusun cerita lewat itu.
Cari ini kami gunakan saat memasarkan produk entrepreneurID bernama Buku Copywriting Next Level.
Epiphany Bridge Scriptnya seperti ini
Backstory = Sudah belajar nulis copywriting, tapi masih sulit dapat pembeli
Desire = Ingin omzet naik
Wall = Tidak tau salahnya dimana
Epiphany = Setelah terus belajar, ternyata ada 3 hal yang mempengaruhi iklan
Plan = Buat iklan dengan memperhatikan 3 hal ini
Conflict = JIka iklan bermasalah, utak atik 3 hal ini
Achievement = ketemu cara 3 kali lipat
Transformation = bersyukur, nulislebih cepat dan omzet miliaran
Nah dari kerangka diatas, jadilah script seperti ini.
– – – – –
Awal kenal ilmu copywriting, Saya seperti kebanyakan orang.
Gak langsung lancar nulis, dan masih sulit dapat pembeli.
Buat iklannya lama, eh begitu disebar hasilnya kurang memuaskan, hehe
Siapa yang seperti Saya ayo cung
Hehe
Padahal Saya belajar copywriting karena katanya bisa buat omzet naik.
Tapi ya begitu, perjalanannya gak mulus-mulus banget.
Walaupun saat itu sudah banyak belajar, Saya tidak tau kurangnya copywriting Saya ada dimana.
Untungnya. . . walaupun belum menghasilkan, Saya gak buru-buru menyerah.
Setelah belajar kesana kemari, akhirnya Saya sadar bahwa ternyata ada 3 hal yang mempengaruhi isi iklan.
3 hal itu adalah . . .
Pertama adalah siapa yang menyebarkan iklannya,
Kedua adalah apa isi iklannya,
Ketiga adalah cara menyampaikan iklannya.
Dengan mengutak-atik 3 hal barusan, iklan kita akan lebih menghasilkan.
Saya bisa mengatakan ini, karena itu yang Saya lakukan sampai sekarang.
Jika iklan Saya hasilnya tidak sesuai yang Saya inginkan, maka Saya utak-atik 3 hal itu.
Dan sekarang, setelah paham caranya, Saya bisa katakan bahwa . . .
Ilmu copywriting ini benar-benar menarik.
Bahkan ilmu copywriting bukan hanya buat omzet bertambah, tapi Saya juga ketemu cara melipatgandakan omzet hingga 3 kali lipat dengan ilmu copywriting.
Wow banget kan?
Kalau ditanya apa perasaan Saya sekarang, Saya sangat bersyukur.
Karena bisa menulis copywriting dengan lebih cepat, dan omzet dibisnis bisa menyentuh miliaran.
Nah kenapa Saya menceritakan hal diatas?
Karena mungkin ada teman-teman yang punya nasib sama seperti Saya.
Sudah belajar ilmu copywriting, tapi hasilnya belum memuaskan
Tidak tau copywritingnya salah dimana
Belum paham 3 hal yang mempengaruhi copywriting,
sementara ingin omzetnya naik
Tenang, untuk yang seperti itu.
Saya sudah tuliskan semua pencerahannya di dalam buku berjudul Copywriting Next Level.
Isi buku ini antara lain adalah . . .
– Rahasia agar tidak pernah kehabisan ide untuk menulis copywriting yang menjual
– Strategi Membuat iklan Anda jauh lebih menarik daripada iklan kompetitor, walaupun produknya sama persis
– Bagaimana membuat orang lain suka dengan iklan Anda, tidak merasa terganggu, bahkan gak sabar beli produk yang ditawarkan
– Bagaimana menaikan omset penjualan minimal 3 kali lipat
Dan masih banyak ilmu-ilmu lainnya. .
Kata orang-orang yang sudah baca bukunya, bukunya menarik karena bahasanya mudah dipahami, tersedia banyak tips praktis, dan ada banyak sekali contohnya.
Tapi jangan percaya sebelum Anda baca sendiri ya apa isi bukunya. 🙂
– – – – –
Nah bagaimana?
Cukup mudah kan buat Epiphany Bridge Script ini.
Jika Anda bingung bagaimana membuat Story yang membangun emosi pembaca, maka gunakanlah teknik satu ini.
Karena teknik ini membuat pembaca merasakan kesamaan dengan kondisi tokoh yang ada didalam cerita, dan dengan itu, Anda bisa dapat kepercayaan mereka.
Selamat praktik. ^^
Bismillah,
Bagaimana cara menjual produk mahal tapi tetap ada orang yang membelinya?
Sebenarnya mahal atau murah itu adalah hal yang relatif.
Untuk orang yang isi rekeningnya 1 M, maka harga barang Rp. 100.000 bukan sesuatu yang mahal untuk mereka.
Tapi untuk orang yang isi rekeningnya 1 juta, maka harga barang Rp. 100.000 bisa jadi adalah sesuatu yang mahal.
Jadi pelajarannya adalah jangan pernah ukur kantong orang lain dengan kantong kita.
Mahal atau murah itu penilainnya berdasarkan value yang diterima konsumen.
Kalau value diatas harga, maka itu artinya murah.
Tapi kalau value dibawah harga, maka itu artinya mahal.
Jadi, coba cek produk Anda.
Apakah valuenya sudah diatas harga?
Kalau belum, pasti akan ketemu orang-orang yang mengatakan produk Anda mahal.
Nah, lanjut tentang cara menjual produk mahal.
Sebenarnya keberatan di harga ada 2 penyebabnya
Pertama karena salah Market
Kedua karena salah strategi
Salah market, alias yang ditawari bukan target pasarnya
Karena bukan target pasar alias bukan orang yang butuh.
Maka harga berapapun akan jadi mahal.
Contohnya. . .
Jual laptop harga 20 juta ke orang yang sehari-hari gak terlalu butuh laptop.
Pasti mereka akan mencari laptop dengan harga yang lebih murah.
Jadi kesimpulannya.
Produk premium gak bisa dijual ke sembarangan orang.
Yang kedua, salah strategi sehingga yang ditawari ragu dengan harga.
Lantas bagaimana strategi menjual produk mahal tapi tetap ada pembeli ?
Ada 4 yang bisa kita lakukan.
1. Jangan jual produk, tapi jual Offer.
Buat penawaran dimana value ada diatas harga.
Dengan begini, market tidak akan sensitif dengan harga
2. Edukasi Marketnya
Tidak ada produk mahal, yang ada hanya market yang belum paham.
Karena itu, coba jelaskan kenapa harga produknya nilainya segitu.
3. Gambarkan Resultnya
Jelaskan ke target pasar apa hasil akhir yang akan mereka dapatkan dengan mengeluarkan uang untuk mengambil penawaran kita.
Kalau market masih peduli dengan harga, maka mereka sebenarnya kurang jelas dengan hasil yang akan mereka dapatkan.
‘
Karena pada dasarnya, seseorang berani membayar mahal, asal sepadan dengan apa yang mereka dapatkan.
Contohnya obat.
Orang berani mengeluarkan biaya pengobatan mahal, karena sembuh itu nilainya ada diatas biaya berobat.
4. Bandingkan dengan yang lebih mahal
Mungkin produk dirasa mahal karena market memmbandingkannya dengan sesuatu yang lebih murah.
Karena itu, jangan biarkan hal itu kejadian.
Dalam penawaran Anda, jelaskan bahwa yang Anda tawarkan harganya tidak ada apa-apanya dibanding produk lainnya.
Ini yang kami lakukan saat merekrut Agen entrepreneurID
Kami ceritakan bahwa daftar Agen entrepreneurID itu hanya dibawah Rp. 200ribu, tapi potensi penghasilannya mingguan.
Dibanding jalan-jalan di mall, beli gaget, nonton film yang harganya lebih mahal, tapi manfaatnya cuma sekali, otomatis daftar Agen entrepreneurID jauh lebih bermanfaat.
Benar kan?
Begitulah, jadi jangan sampai salah membandingkan ya.
Selamat mencoba, dan semoga sukses dengan harga produknya ^^
Bismillah,
Salah satu teknik yang bisa dicoba agar membuat orang lain mau mengambil penawaran Anda adalah dengan memanfaatkan False belief dari market.
Apa itu False Belief?
Secara sederhana, False belief adalah salah paham karena alasan yang salah.
Misal contoh false belief adalah
– Orang gaptek, tidak bisa sukses di dunia online
– Tidak kuliah, artinya tidak pintar
– Orang lain berhasil, karena takdir
dan lain-lain.
Nah, itulah False belief.
Pada dasarnya, salah satu alasan target pasar tidak mengambil produk kita itu karena mereka punya False belief dalam diri mereka.
Market percaya bahwa produk kita tidak cocok untuk mereka, atau mereka belum perlu produknya sehingga mereka tidak membeli apa yang kita tawarkan.
Lantas apa yang harus dilakukan?
Untuk kasus seperti ini, maka yang perlu dilakukan adalah ciptakan offer untuk merontokan false belief mereka.
Jadi buat penawaran yang sesuai dengan False Belief market Anda.
Ya, manfaatkan keyakinan yang salah ini untuk jadi transferan, hehe
Untuk bisa seperti itu, yang perlu dilakukan pertama kali adalah . . .
Buat daftar apa saja false belief yang diyakini market.
Kedua, jawab false belief itu dengan penawaran.
Contohnya seperti ini.
Produk yang dijual : Software
False Belief Market
– Gaptek
– Mahal
– Nanti gak dipakai
Cara handlenya . . .
Gaptek -> Ada panduan dalam bentuk video + tim customer service
Mahal -> Bandingkan dengan bekerja tanpa software ini. Misal harus bayar karyawan lebih mahal
Nanti gak dipakai -> Garansi 10 hari kalau gak dipakai, uang refund
Jadi keyakinan yang salah dari market, bisa jadi keuntungan untuk kita kalau kita tau cara menghandlenya.
Yaitu dengan cara membuat penawaran yang menyelesaikan masalah keyakinan tersebut.
Bisa dipraktikan ya.
Silahkan buat daftar False Belief dari Market Anda.
Dan buatlah penawaran yang akan merontokan False Belief – False Belief tersebut.
Bismillah,
Mana yang lebih banyak?
Orang-orang yang kenal bisnis Anda atau orang-orang yang tidak mengenal bisnis Anda?
Pasti semua pengusaha akan menjawab lebih banyak orang tidak kenal dengan bisnisnya.
Nah, karena jumlah yang tidak kenal bisnis kita banyak, maka kali ini Saya akan menjelaskan cara jualan ke market yang tidak Mengenal bisnis Anda, tapi langsung closing.
Mau?
Idealnya dalam Sales Funnel, jualan itu ke orang yang sudah Warm Market dulu. Karena presentase closingnya lebih tinggi ke Warm Market daripada jualan ke Cold Market.
Tapi ada kalanya bisnis kita perlu jualan ke Cold Market.
Nah, untuk melengkapi pengetahuan Anda. Ini Saya jelaskan cara jualan ke Cold Market.
1. Simple
Jangan terlalu berbelit-belit. Bahkan muter-muter.
Cold Market tidak kenal bisnis kita, jadi mereka akan jenuh dengan penjelasan yang panjang.
Berikan saja penjelasan yang hemat.
Terlalu bertele-tele akan membuat mereka tidak tertarik
2. Angkat masalah terbesarnya
Angle yang diangkat adalah masalah terbesar mereka.
Kenapa masalah terbesar?
Karena masalah yang lainnya tidak mereka ingat, hehe.
Jadi jika jualan ke Cold, rumuskan kira-kira apa masalah terbesar mereka, dan katakan Anda punya solusi praktisnya.
3. Janjikan Result
Apa yang akan berubah saat Cold market mengambil penawaran Anda?
Apa yang akan terjadi dalam hidupnya?
Apa dampak produk Anda kepada mereka?
Banyak orang tidak menjelaskan bagian ini, padahal mereka berhadapan dengan Cold Market. Sehingga, Cold Market merasa produknya tidak memberikan manfaat apa-apa, akhirnya penawarannya diabaikan.
4. Cantumkan Bukti
Terakhir, jangan berusaha meyakinkan mereka dengan janji-janji Anda.
Karena mereka akan berfikir itu adalah pemaksaan dan perbuatan kurang menyenangkan, hehe.
Sebagai gantinya, cantumkan bukti dari kata orang lain.
Apa kata konsumen Anda itu lebih meyakinkan untuk Cold Market daripada apa kata penjualnya, hehe.
Itulah 4 strategi jualan ke Cold.
1. Simple
2. Big Problem
3. Result
4. Proof
Bismillah,
Salah satu cara meningkatkan omzet adalah menambah volume transaksi.
Lantas bagaimana cara menambah volume transaksi itu?
Anda bisa pakai 3 teknik. Yaitu . . .
1. Cross sell
2. Up Sell
3. Down Sell
Teknik-teknik diatas, jika ingin hasil yang maksimal maka silahkan lakukan saat pembeli kembali membeli lebih dari 1 kali.
Kenapa?
Karena pembelian pertama tujuannya agar mereka dapat pengalaman berbelanja, bukan untuk menaikan profit.
Kita bahas tekniknnya satu persatu
1. Cross Sell
Kata kuncinya adalah : Produk berbeda, tapi ada hubungannya.
Contohnya :
– Jual Gamis, dilain waktu tawarkan hijab
– Jual sepatu, dilain waktu tawarkan kaos kakinya
Bentuk produknya beda, tapi masih ada hubungan dengan produk sebelumnya.
2. Up Sell
Kata kunci : Manfaat Lebih banyak
Contohnya :
– Jual makeup remover 100 ml, di upsell dengan yang isinya 200 ml
Produknya sama, tapi untung jadi berbeda kalau berhasil menjual yang manfaatnya lebih banyak.
3. Down Sell
Kata Kunci : Manfaat lebih sedikit.
Contohnya :
– Ikut Workshop lebih mahal, jadi beli buku saja
Mungkin ada target pasar yang gak cocok dengan harga. Nah, jika penawaran up sell tidak diambil, maka tawarkan penawaran down sell.
Nah itulah penjelasan dari 3 teknik untuk menambah volume transaksi.
Jika Anda ingin dapat profit yang maksimal di bisnisnya, maka Anda harus punya penawaran Cross Sell, Up Sell, dan Down Sell.
Bismillah,
Bagaimana cara membuat pembeli lama membeli lagi kepada kita?
Mudah, caranya cukup jaga hubungan dengan pembeli, dan dilain waktu berikan penawaran berbeda kemereka.
Dengan konsep seperti ini maka frequensi belanja market akan meningkat, dan ujungnya itu menambah omzet Anda.
Sekurang-kurangnya ada 5 penawaran yang bisa membuat market kembali berbelanja
1. Different Offer
Ciptakan penawaran yang berbeda dengan penawaran sebelumnya.
Kunci penawaran diambil market adalah penawarannya harus berisi sesuatu yang dibutuhkan oleh mereka. Bukan semau kita.
2. Consumer Goods
Jual produk yang dikonsumsi market Anda sehari-hari, atau minimal dalam kurun waktu tertentu.
Misal, yang bergerak di jenis bisnis perlengkapan bayi.
Jual popok, jual susu, jual vitamin.
Sehingga mau gak mau, ketika market cocok dengan produknya, mereka akan kembali berbelanja lagi
Contoh lainnya, misal yang bergerak di sektor kecantikan.
Jual skin care, jual perlengkapan make up.
Bedaknya habis, mau gak mau kembali beli lagi deh.
Nah, produk Consumer Goods dibisnis Anda apa?
3. Produk pelengkap
Jual produk yang melengkapi produk sebelumnya.
Misal bergerak di sektor gaget
Jual custom case handphone
Handphone tanpa case juga gak papa. Tapi banyak orang repeat order membeli custom case karena itu melengkapi gaget mereka
Melengkapi juga bisa jual produk berseri.
Banyak kan begini?
Karena ingin melengkapi koleksinya, orang-orang membeli produk selanjutnya.
Contoh, nonton film, buku berseri, komik, dan lain-lain.
Sudahkan produk Anda ada pelangkapnya?
4. Promo
Pancing pembeli lama kembali dengan promo yang menggoda.
Misal . . .
Diskon sampai 50%
Bonus yang hanya ada 1 kali seumur hidup
Atau penawaran yang hanya berlaku di -orang-orang tercepat
5. Program Recurring
Yang satu ini kesukaan Saya.
Jadi tanpa susah payah, maka orang lain akan repeat order dengan sendirinya jika mereka memang butuh layananya.
Namanya adalah program recurring dimana mengharuskan orang lain untuk membayar dalam periode waktu tertentu.
Contoh :
– Layanan Digital (Seperti TV Berlangganan, Paket internet bulanan, Software, Akses Ecourse, dan lain-lain)
– Layanan Membership (Program-program khusus untuk yang tergabung menjadi member)
Rentang waktu layananya bermacam-macam.
Ada yang bulanan
Ada yang 3 bulan sekali
Ada yang tahunan
Idealnya, setiap bisnis harus punya program recurring ini.
Supaya mereka punya cashflow yang stabil dalam bisnis mereka.
Jadi, apa program recurring Anda?
Harus punya ya.
Bismillah,
Salah satu cara yang sering dipakai orang-orang untuk mendongkrak penjualan mereka adalah dengan promo.
Sayangnya, masih banyak orang yang salah dalam membuat materi promosi mereka, sehingga produk yang dipromosikannya kurang menghasilkan.
Lantas harus seperti apa?
Untuk membuat Promo yang menggoda, pastikan ada 3 hal dalam promo Anda.
1. Offer
Apa penawarannya?
Kenapa penawaran saat promo lebih menarik daripada beli produknya saat tidak promo?
Ketika promo, Anda harus buat offer yang cantik, sehingga market merasa rugi jika melewatkannya
2. Awareness
Beritahu market bahwa Anda akan melakukan promo, dan ukur minat mereka.
Kalau banyak yang minat, maka itu artinya promo Anda akan sukses.
Tapi kalau interaksi saja kurang, maka jangan paksakan promonya.
Lebih baik lakukan hal lainnya, daripada mengeluarkan promo tapi hasilnya kurang.
3. Limitasi
Ada batasannya.
Salah satu yang dilupakan banyak orang saat mempromosikan sesuatu adalah mereka lupa dengan batasannya.
Kalau tidak ada batasan, maka market bebas menunda sampai kapanpun.
Karena itu, harus ada batasan yang jelas.
Apakah. . . .
Waktunya yang terbatas
Jumlahnya yang terbatas
Atau ada penawaran spesial untuk yang action lebih cepat
Jika tidak ada batasannya, maka promo hanya jadi penawaran biasa.
Jadi jika Anda promo, pastikan ada
– Offernya cantik
– Ada awareness
– Ada limitasi
Oke? ^^
Bismillah,
Apakah mungkin tembus ratusan transaksi hanya dengan sekali promosi?
Jawabannya adalah mungkin sekali.
Dan ini sudah dilakukan banyak bisnis diluar sana.
Agar bisa seperti itu, yang perlu dilakukan adalah . . .
1. Perbanyak Traffic
Pada dasarnya jumlah transaksi kita sebesar jumlah calon pembeli yang datang kebisnis kita.
Orang yang datang, tidak semuanya membeli.
Karena itu, agar dapat banyak pembeli, maka jumlah orang yang datang harus diperbanyak.
Dan jika ingin tembus ratusan transaksi, minimal harus punya ribuan calon pembeli.
Jika mau closing ratusan, Trafficnya harus ribuan.
Jika ingin closing ribuan, Trafficnya harus puluhan ribu.
Jika ingin closing banyak, Trafficnya wajib banyak.
2. Pastikan Produknya adalah Needs Market
Alias produk yang dipasarkan adalah produk yang benar-benar dibutuhkan oleh market.
Pada dasarnya produk adalah magnet yang membuat orang membeli.
Jadi kalau produknya biasa-biasa saja, maka respon calon pembeli akan biasa-biasa saja juga.
Syarat kedua agar tembus ratusan transaksi adalah produk yang dijual memang dibutuhkan market. Bukan produk semau kita
3. Offernya cantik
Dan selalu ingat. Jangan hanya menjual produk saja, karena orang lain bisa jual produk serupa dengan harga yang lebih murah.
Jadi, produk harus dikemas dalam bentuk offer.
Jika ingin dapat ratusan pembeli, selain traffic dan produk, maka buatlah penawaran yang sulit ditolak
4. Momentum
Dan yang terakhir.
Jualah diwaktu yang tepat.
Banyak orang dapat ratusan transaksi karena mereka memanfaatkan momentum.
Misal . . .
Jual produk hubungannya dengan kejadian yang viral
Promo saat tanggal muda
Promo di tanggal cantik/hari libur
Menawarkan produk setelah akrab dengan trafficnya
itu semua adalah memanfaatkan momentum untuk dapat ratusan transaksi.
Jadi traffic, produk, offer, dan momentum. 4 Hal ini bisa membuat jualan Anda ada diatas angka rata-rata
Bismillah,
Launching produk baru adalah salah satu momentum untuk menaikan penjualan.
Kenapa?
Karena pada dasarnya banyak orang tertarik dengan sesuatu yang baru, hehe
Lantas bagaimana cara meledakan penjualan saat waktu launching produk?
Jika dijelaskan, setidaknya ada 5 langkah yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan hasil dari launching produk.
5 Formula itu adalah
Apa maksudnya ini?
Saya jelaskan tahapnya satu persatu ya.
Atau tahap persiapan.
Sebenarnya kesuksesan launching bukan dimulai dari saat produknya mulai dijual, tapi dimulai dari saat melakukan persiapan.
Semakin mantap persiapannya, maka semakin bagus hasil launchingnya.
Disaat persiapan ini yang perlu dilakukan adalah
Jangan action atau mikir dulu, nanti jadi kebiasaan, hehe. Biasakan mulai dari doa dulu. Minta ke Allah, berharap ke Allah, butuh di bimbing Allah. Doa ditaruh didepan, jangan sampai salah tempat, hehe
Pastikan produknya adalah produk yang akan laris manis dipasar. Caranya?
Buat produk yang menyelesaikan masalah orang lain, buat produk yang memenuhi kebutuhan orang lain. Kalau bisa melakukan 2 hal ini, maka produk akan membantu meringankan aktivitas pemasaran.
Supaya bisa buat produk seperti itu, lakukan riset.
Masalah apa yang mau kita selesaikan dengan hadirnya produk kita? Apakah sudah ada orang lain yang pernah buat produk serupa? Seberapa sukses kah itu? Apa kelebihan dan kekurangan produk orang lain? Apa value tambahan yang bisa kita berikan? Apa kekurangan yang bisa kita tutupi dari produk serupa? Apa hal yang baru yang bisa kita tambahkan?
Supaya launchingnya berenergi, maka milikilah target yang sangat menarik . Target yang membuat Anda sulit tidur karena memikirkannya. Setelah ada target, maka baru buat rencana. Karena rencana itu ikut target.
Targetnya gila, maka rencananya gila.
Dibagian ini pikirkanlah rencana. Rencana seperti apa yang perlu dipikirkan? Setidaknya ada 5 hal, yaitu
1. Launchingnya mau sendirian atau dibantu orang lain? Kalau dibantu orang lain, butuh berapa banyak yang bantu agar target tercapai? Siapa yang harus dihubungi? Bagaimana cara mengumpulkan orang sebanyak itu?
2. Offer seperti apa yang membuat launching bisa meledak? Apa saja bonusnya?
3. Bagaimana cara agar saat launching dapat banyak traffic? karena jumlah calon pembeli menentukan kesuksesan penjualan
4. Berapa lama masa launchingnya? Sudah pas belum momentumnya? Apakah market akan antusias kalau jadwalnya seperti itu? Ada kompetitor besar gak yang sedang promo disaat yang sama?
5. Strategi pre launchnya seperti apa? Bagaimana cara supaya orang tertarik dengan produk baru ini, dan siap menunggu produknya dikeluarkan
6. Kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, apa saja escape plannya?
Nah, jawab pertanyaan diatas dengan detail.
Sebelum launching, persiapkan seluruh hal-hal yang berhubungan dengan launching. Seperti
Kesiapan tim internal, tiap orang harus stand by di posisi masing-masing
Media promosi yang digunakan, interaksi dan jumlah followernya harus naik
Antusias tim penjualan (jika pakai), beritahu mereka informasi tentang launching
Itulah 5 hal yang pelru dilakukan di persiapan
Kalau ini sudah siap, maka masuk ke tahap selanjutya
Tahap ini sering dilangkahi, padahal ini adalah tahap yang lebih penting dari Launching.
Ya, tahap sebelum launching adalah penentu apakah launching penjualannya besar atau kecil.
Kalau saat launching masalah yang harus dihadapi adalah membuat orang membeli.
Maka di tahap pre launch ini masalahnya adalah bagaimana membuat orang lain antusias dengan produk yang akan dikeluarkan.
Buat apa antusias?
Karena kalau market tidak antusias, maka bisa dipastikan launching akan gagal.
Inilah yang dilakukan bisnis-bisnis diluar sana, contohnya industri-industri film. Dimana mereka memaksimalkan tahap Pre launch, sebelum filmnya masuk bioskop.
Begitu market antusias di tahap ini, maka Boom !! Pembeli datang dengan sendirinya.
Pre Launch ini penting untuk dilakukan, tapi banyak orang gak mau melakukannya.
Padahal, melakukan tahap pre launch itu enak.
Karena dibagian ini, kita tidak mencari pembeli, kita hanya mencari perhatian orang lain saja.
Lebih mudah membuat orang tertarik daripada membuat orang membeli.
Tapi data dari pre launch ini sangat berguna untuk dongkrak penjualan ketika launching.
Lantas apa yang perlu dilakukan di tahap pre launch ini?
Dapatkan sebanyak mungkin calon pembeli. Karena jumlah sales tidak akan lebih dari jumlah traffic yang datang.
Kalau punya traffic 10.000, pasti penjualannya dibawah itu
Kalau trafficnya 1.000, pasti penjualannya dibawah itu.
Jadi sebelum launching, datangkan traffic sebanyak-banyaknya ke bisnis kita.
Dan kalau bisa, traffic yang datang, itu sesuai produk yang akan dilaunching.
Contoh :
Mau launching produk tentang Buku Facebook Marketing, maka kumpulkan orang yang sedang jualan di Facebook
Dari traffic yang datang, saring lagi jadi traffic yang punya minat yang tinggi dengan produk yang akan kita launching. Cara menyaringnya adalah dengan mengumpulkan mereka ke 1 media yang punya fitur pengiriman masal. Seperti Email Autoresponder atau Broadcast WhatsApp, dan sejenisnya.
Dengan mengumpulkan traffic yang punya minta tinggi di 1 media, maka kita bisa mengedukasi mereka untuk lebih mengenal produk kita.
Enaknya lagi, dengan mengumpulkan mereka semua di media yang punya fitur pengiriman masal, maka kita bisa memastikan pesan kita sampai dibanding hanya mengumpulkan mereka di sosial media saja.
Bagaimana cara agar mereka mau masuk ke media kita?
Bisa dengan tawarkan offer untuk jadi waiting list
Misal dapat informasi lebih cepat, dapat sampel produk, atau dapat hal lainnya.
Setelah traffic bertambah, dan program capture Prospects mulai berjalan, maka ciptakan demand atau permintaan terhadap produk kita.
Karena kalau demand tercipta, maka jualan akan lebih enak.
Pada dasarnya jualan adalah mengisi permintaan market. Jadi demandnya ada dulu, baru kita bisa jualan. Kalau gak ada demand, tapi jualan, itu artinya adalah pemaksaan, hehe
Lantas bagaimana cara create demand ini?
Caranya adalah dengan membuat konten agar market pindah mental state.
Mental state adalah kondisi mental seseorang.
Yang kita harus lakukan adalah menggeser mental state market dari Tahu, jadi Paham, kemudian pingin beli.
Untuk bisa seperti itu, yang harus kita lakukan adalah membuat konten untuk . . .
Awareness (Buat market tau kalau produk kita ada)
Warming Up (Buat market paham dengan manfaat produk kita)
One Moment Before Launch (Buat market bersiap untuk membeli produk kita)
Contoh Konten di Awareness
Contoh Konten di Warming Up
Contoh konten di One Moment Before Launch
Saat melakukan tahap pre launch ini, pastikan Anda selalu membaca data market.
Jika market sudah siap dengan penawaran kita, maka akan ada peningkatan interaksi.
Tapi kalau tahap pre launch ini hasilnya krik krik, mending tunda aja dulu launchingnya, karena biasanya kalau dipaksa, hasilnya juga gak akan luar biasa.
Jika tahap pre launch sudah berhasil. Maka ini waktunya launching produk
Agar hasilnya maksimal dibagian ini, yang perlu dilakukan adalah . . .
Dan ini tahap kesukaan Saya. Dongkrak penjualannya.
Karena pada dasarnya, saat launching hasilnya tidak akan maksimal kalau hanya memberitahu market 1 kali.
Jadi beritahu market, sampai waktu launching ditutup.
Dan untuk dapat hasil launching yang lebih maksimal, di tahap ini Anda perlu melakukan
Terakhir, biasanya sales saat launching itu meledak disaat penutupan. Kenapa?
Karena market banyak yang mepeters, alias baru memantapkan hati saat waktunya terbatas, hehe.
Dibagian ini yang perlu dilakukan adalah
Kalau waktunya terbatas, banyak orang jadi terpacu untuk ikut launching
Nah, itulah 5 tahap saat launching produk baru
Persiapan -> Pre launch -> Launch -> Push -> Last Minute Moment
Jalani dan maksimalkan ke 5 proses ini, maka insyaAllah launching produk Anda bisa tembus ribuan transaksi, aamiin.
Copyright © 2017-2019 Kalyubi Digital . All rights reserved. Terms of Service | Privacy Policy